Sistem Klasifikasi (Ringkasan Materi Kelas X )
Pengertian Klasifikasi
n
Adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan
persamaan persamaan ciri, cara hidup, tempat hidup, daerah penyebaran, dan
. TUJUAN KLASIFIKASI
- Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah dikenal
- Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri
- Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
- Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya
Manfaat Klasifikasi
1. Untuk
mempermudah dalam mempelajari organisme yang beraneka ragam
- Untuk melihat hubungan kekerabatan antar makhluk hidup yang satu dengan yang lain
DASAR-DASAR KLASIFIKASI
- Berdasarkan Persamaan
- Berdasarkan Perbedaan
- Berdasarkan Manfaat
- Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
- Berdasarkan Ciri Biokimia
- Klasifikasi Sistem Alami
•
Morfologi
•
Anatomi
•
Fisiologi
- Klasifikasi Sistem Filogeni
Bertolak dari teori
evolusi Darwin
Muncul sistem
klasifikasi modern berdasarkan filogeni
Yaitu klasifikasi
yang disusun dgn melihat keturunan dan hubungan kekerabatan
sejarah
Evolusi
- Klasifikasi Sistem Buatan
•
Morfologi yang mudah diamati
Taksonomi : Cabang
ilmu biologi yang mengkaji pengelompokan makhluk hidup
Klasifikasi
Sistem Buatan
n Dikenalkan
oleh orang Swedia bernama Carl Von Linne (Carolus Linnaeus)
n Sistem
klasifikasinya disebut Binomial Nomenklatur
n Menetapkan
nama makhluk hidup dengan dua kata saja
Aturan penulisan nama ilmiah
1. Terdiri atas dua kata
Contoh; Manis javanicus
2. Kata
pertama menunjukkan genus , kata kedua menunjukkan spesies ; Oryza
sativa
Oriza =genus, sativa menunjukkan
spesies
3. Kata
pertama dimulai dengan huruf besa sedangkan yang kedua tetap dengan huruf kecil
4. Kedua
kata ditrulis miring atau dengan huruf tebal atau dibawah kata tersebut digaris
Sistem filogeni tumbuhan
PERKEMBANGAN KLASIFIKASI FILOGENETIK
- Sistem Dua Kingdom
- Dikemukakan oleh
Aristoteles
- Dibagi menjadi 2
kingdom
1.
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Ciri–ciri : memiliki dinding sel,
berklorofil,
mampu berfotosintesis
2. Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
Ciri–ciri : tidak memiliki dinding sel,
tidak berklorofil,
mampu bergerak bebas
- Sistem tiga Kingdom
•
Dikemukakan oleh Ernst Haeckel
•
Dibagi menjadi 3 kingdom :
1. Kingdom
Protista
Ciri : uniseluler atau multiseluler
2. Kingdom Plantae
Ciri : autotrof, eukariot multiseluler,
reproduksi dgn spora
3. Kingdom Animalia
Ciri
: heterotrof, eukariot multiseluler.
- Sistem empat Kingdom
n
Dikemukakan oleh Herbert Copeland
n
Dibagi menjadi 4 kingdom :
1. Kingdom Monera,
ciri-ciri memiliki inti tanpa
membran inti (prokariotik)
2. Kingdom
Protista, terdiri dari organisme bersel satu
dan bersel banyak
3. Kingdom
Plantae, terdiri dari jamur, tumbuhan
lumut, tumb. paku, tumbuhan
biji
4. Kingdom
Animalia, terdiri dari semua hewan dari
protozoa sampai chordata
- Sistem lima Kingdom
n
Dikemukakan
oleh Robert H. Whittaker
n
Dibagi menjadi 5 kingdom :
1. Kingdom Monera,
ciri : prokariotik
(Archaebacteria dan Eubacteria)
2. Kingdom
Protista,
Ciri :
uniseluler/multiseluler, eukariotik
3. Kingdom Fungi,
Ciri : eukariotik,
heterotrof, tidak berklorofil,
ddg sel dari zat
kitin.
4. Kingdom
Plantae,
Ciri : uniseluler/multiseluler, eukariotik,
autotrof
5. Kingdom
Animalia,
Ciri : multiseluler, eukariotik, heterotrof
Urutan Tingkatan Takson Dlm
Klasifikasi
l
Species (Jenis)
l
Genus (Marga)
l
Familia (Suku)
l
Ordo (Bangsa)
l
Classis (Kelas)
l
Filum atau Divisio
KONSEP
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”.
Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”.
Keanekaragaman atau keberagaman dari
makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan
sifat-sifat lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat
terlihat dengan adanya persamaan ciri
antara makhluk hidup.
1. Keanekaragaman
Gen
Setiap sifat organisme hidup
dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan dan
lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan
adanya variasi dalam satu jenis.
misalnya :
- variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau
- variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung
misalnya :
- variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau
- variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung
Yang membuat variasi tadi adalah : Rumus
: F = G + L
F = fenotip
G = genoti
L = lingkungan
F = fenotip
G = genoti
L = lingkungan
2. Keanekaraman Jenis ( Spesies )
Keanekaragaman ini lebih mudah diamati
daripada Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat
ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk
kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.
misalnya :
- variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat
- variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat
Keanekaragaman
Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir.
misalnya :
ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau.
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir.
misalnya :
ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau.
SUKSESI
Pengertian Suksesi
Suksesi adalah suatu
proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu
komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga
terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Dengan
perkataan lain. suksesi dapat diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak
seimbang menuju ekosistem seimbang. Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi
lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem.
Akhir proses suksesi
komunitas yaitu terbentuknya suatu bentuk komunitas
klimaks. Komunitas klimaks adalah suatu komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai
keseimbangan dengan ling kungannya. Komunitas klimaks ditandai dengan
tercapainya homeostatis atau keseimbangan, yaitu suatu komunitas yang mampu
mempertahankan kestabilan komponennya dan dapat bertahan dan berbagai perubahan
dalam sistem secara keseluruhan.
Berdasarkan kondisi
habitat pada awal suksesi, dapat dibedakan dua macam suksesi, yaitu suksesi
primer dan suksesi sekunder.
a.
Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi jika suatu
komunitas mendapat gangguan yang mengakibatkan komunitas
awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat baru. Gangguan
tersebut dapat terjadi secara alami maupun oleh campur tangan manusia. Gangguan secara alami
dapat berupa tanah longsor, letusan gunung berapi, dan endapan lumpur di muara
sungai. Gangguan oleh campur tangan manusia dapat
berupa kegiatan penambangan (batu bara, timah, dan minyak bumi).
Suksesi primer
ini diawali tumbuhnya tumbuhan pionir, biasanya berupa lumut
kerak. Lumut kerak mampu melapukkan batuan menjadi tanah
sederhana. Lumut kerak yang mati akan diuraikan oleh pengurai menjadi zat
anorganik. Zat anorganik ini memperkaya nutrien pada
Salah satu contoh suksesi primer
yaitu peristiwa meletusnya gunung Krakatau. Setelah letusan itu, bagian pulau yang tersisa tertutup oleh batu apung dan abu sampai kedalaman
rata – rata 30 m.
2. Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan
terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak total tempat komunitas tersebut
sehingga masih terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya. Proses suksesi
sekunder dimulai lagi dari tahap awal, tetapi tidak dari komunitas pionir.
Gangguan yang menyebabkan terjadinya
suksesi sekunder dapat berasal dari peristiwa alami atau akibat kegiatan
manusia. Gangguan alami misalnya angina topan, erosi, banjir, kebakaran, pohon
besar yang tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan. Gangguan yang
disebabkan oleh kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan areal hutan.
Proses suksesi sangat terkait dengan
faktor linkungan, seperti letak lintang, iklim, dan tanah. Lingkungan sangat
menentukan pembentukkan struktur komunitas klimaks. Misalnya, jika proses
suksesi berlangsung di daerah beriklim kering, maka proses tersebut akan
terhenti (klimaks) pada tahap komunitas rumput; jika berlangsung di daerah
beriklim dingin dan basah, maka proses suksesi akan terhenti pada komunitas
(hutan) conifer, serta jika berlangsung di daerah beriklim hangat dan basah,
maka kegiatan yang sama akan terhenti pada hutan hujan tropic.
Kecepatan
proses suksesi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :
- Luas komunitas asal yang rusak karena gangguan.
- Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di sekitar komunitas yang terganggu.
- Kehadiran pemencar benih.
- Iklim, terutama arah dan kecepatan angina yang membantu penyebaran biji, sporam dan benih serta curah hujan.
- Jenis substrat baru yang terbentuk
- Sifat – sifat jenis tumbuhan yang ada di sekitar tempat terjadinya suksesi.
Sukses tidak hanya terjadi di
daratan, tetapi terjadi pula di perairan misalnya di danau dan rawa. Danau dan
rawa yang telah tua akan mengalami pendangkalan oleh tanah yang terbawa oleh
air. Danau yang telah tua ini disebut eutrofik.
Telah dijelaskan bahwa akhir suksesi
adalah terbentuknya suatu komunitas klimaks. Berdasarkan tempat terbentuknya,
terdapat tiga jenis komunitas klimaks sebagai berikut :
- Hidroser yaitu suksesi yang terbentuk di ekosistem air tawar.
- Haloser yaitu suksesi yang terbentuk di ekosistem air payau
- xeroser yaitu suksesi yang terbentuk di daerah gurun.
Pembentukkan
komunitas klimaks sangat dipengaruhi oleh musim dan biasanya komposisinya
bercirikan spesies yang dominant. Berdasarkan pengaruh musim terhadap bentuknya
komunitas klimaks, terdapat dua teori sebagai berikut :
- Hipotesis monoklimaks menyatakan bahwa pada daerah musim tertentu hanya terdapat satu komunitas klimaks
- Hipoteis poliklimaks mengemukakan bahwa komunitas klimaks dipengaruhi oleh berbagai faktor abiotik yang salah satunya mungkin dominan.
Post a Comment